Dilanda Anemia Saat Haid? Atasi Dengan Makanan Sehat Berikut
Menghadapi tekanan darah rendah atau anemia memang bukan suatu hal yang mudah. Apalagi jika anemia datang untuk pertama kalinya. Sebagian orang bingung dengan cara apa menyikapinya. Beberapa orang awam beranggapan anemia normal terjadi pada setiap manusia. Anemia juga sering disebabkan oleh aktivitas yang terlalu padat.
Jika kita tidak dapat menyimbangi padatnya kegiatan, akan berdampak pada tubuh. Apalagi jika sistem imun tubuh melemah. Selain anemia, bakteri atau penyakit lainnya akan mudah masuk. Selain disebabkan oleh lelahnya beraktivitas, anemia juga sering dialami para wanita yang sedang mengalami haid.
Haid atau menstruasi adalah suatu proses perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormone reproduksi baik FSH-Estrogen maupun LH-Progesteron. Haid juga dapat diartikan siklus pada wanita dalam masa reproduksi dengan keluarnya darah dari rahim sebagai akibat pelepasan selaput lendir rahim.
Anemia Saat Menstruasi
Banyak wanita mengalami anemia saat berlangsungnya menstruasi. Pada umumnya menstruasi adalah proses pembersihan dinding rahim yang semula mempersiapkan diri pada masa subur, sebagai antisipasi jika terjadi pembuahan. Oleh karena itu, terkadang darah dari menstruasi memiliki gumpalan materi yang sedikit padat.
Di kondisi tertentu, saat volume darah yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya akan sangat memungkinkan wanita mengalami anemia. Saat mengalami anemia muncul, kondisi jantung berdebar-debar. Saat berjalan tubuh sedikit terhuyung dan sebagian mengalami pandangan yang memutar, namun bukan karena pusing.
Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya sel darah merah di dalam darah seseorang. Saat anemia terjadi, pasokan oksigen pada orgab-organ penting berkurang. Kebutuhan oksigen yang kurang akan memberikan sinyal pada jantung untuk memompa darah lebih banyak. Hal itu yang menyebabkan jantung berdebar.
Beberapa gejala lainnya akan terasa mudah lelah, tidak bergairah, cepat mengantuk yang membuat sulit berkonsentrasi. Penderita anemia saat haid juga sering merasa pusing berkunang-kunang. Fatalnya, anemia dapat membuat fisik tubuh menjadi lebih lemah dan akhirnya sering sakit.
Makanan Penambah Darah yang Dianjurkan Saat Haid
Saat haid melanda, rasanya semua sakit menjadi satu. Utamanya yang dirasakan adalah nyeri pada perut hingga mengeluarkan keringat dingin untuk menahannya. Saking sakitnya, haid dapat membuat wajah terlihat pucat dan tubuh pun menjadi lemas. Namun, sayangnya untuk mengatasi rasa sakit tersebut tidak bisa dengan mengonsumsi sembarang obat.
Banyak pantangan saat haid datang, bahkan mengonsumsi jamu instan pun banyak yang beranggapan itu berbahaya. Begitu juga dengan konsumsi obat atau makanan lainnya. Apalagi saat anemia datang, rasanya semua pantangan tersebut lebih baik dilanggar demi meredanya rasa sakit. Ets, tidak perlu dilanggar, kamu bisa menanganinya dengan berbagai buah-buahan berikut.
- Plum
Pernah mendengar buah plum? Plum sekilas mirip dengan anggur merah. Buah yang satu ini sangat dianjurkan untuk kamu konsumsi saat menstruasi datang. Plum dianjurkan dikonsumsi dengan tujuan untuk menambah darah. Cara ini dilakukan untuk meminimalisir penggunaan suplemen atau obat-obatan yang belum tentu aman.
- Berry
Buah yang satu ini memiliki ragam jenisnya. Ada pun jenis-jenisnya adalah stroberi, blueberry, rashberry, dan cranberry. Rasanya mungkin agak sedikit masam, namun jangan ragukan khasiat buah yang satu ini. Kamu bisa mengonsumsinya langsung atau mengolahnya menjadi jus penambah darah saat haid. Selain mengatasi anemia, buah berry juga mampu menghilangkan nyeri atau keram perut saat mens. Di sisi lain juga ampuh untuk melancarkan peredaran darah.
- Semangka
Siapa yang tidak mengenal buah yang satu ini? Kandungan airnya yang banyak sangat pas dinikmati saat siang hari. Semangka memiliki vitamin B6 dan C yang signifikan. Protein pada semangka juga digunakan untuk kebutuhan fungsi vital dalam tubuh. Selain mengatasi anemia saat mens, semangka juga mampu meredakan nyeri perut.
- Pepaya
Pepaya sangat terkenal sebagai buah yang mampu melancarkan sistem pencernaan. Hal tersebut juga berlaku untuk mengatas anemia saat haid karena papaya terbukti efektif sebagai buah pencahar. Tidak hanya buahnya, mengonsumsi air hasil rebusan daun pepaya juga sama besar manfaatnya.
- Pisang
Berbeda dengan semangka, pisang justru hampir tidak memiliki kandungan air. Buah tropis yang satu ini memiliki kandungan vitamin B6 dan kalium tinggi yang dapat diandalkan sebagai penambah darah saat haid. Selain itu, mengonsumsi pisang juga dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik, sehingga kamu bisa melewati masa menstruasi dengan lebih menyenangkan.
- Delima
Selain mampu menambah darah secara alami, mengonsumsi buah delima juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus menurunkan risiko berbagai jenis penyakit. Buah delima dapat dikonsumsi langsung. Namun, jika kamu ingin menikmatinya dengan santai, bisa mengolahnya menjadi jus.
- Kismis
Bagi kamu yang belum tahu, ternyata kismis merupakan buah anggur yang dikeringkan. Kismis memiliki kandungan yang kaya akan zat besi, sehingga memang sangat cocok mengatasi anemia saat haid. Seperti yang kita tahu, kandungan zat besilah yang mampu mengatasi darah rendah.
- Labu Kuning
Labu kuning memiliki kandungan vitamin A yang tinggi. Kamu bisa mengonsumsi setengah gelas jus labu kuning dengan tambahan satu sendok teh madu. Minumnlah sebanyak 2-3 kali setiap harinya atau semasa haid untuk menambah darahmu. Selain menjadikannya jus, mengolah menjadi smoothie atau sup juga tidak kalah menarik.
Selain buah-buahan, kamu juga bisa mengonsumsi jenis makanan lainnya, seperti sayur-sayuran dan daging merah segar. Kamu bisa bebas memilih makanan, namun tentunya harus memiliki kandungan zat besi.
Haid memang memiliki cerita tersendiri untuk para wanita. Selain setiap bulannya selalu hadir, ada juga wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur. Hal tersebut tentu saja tidak boleh dispelekan. Salah satu penyebab haid tidak teratur bisa dijadikan alasan telah masuknya masa menoupase. Namun, nyatanya ada hal lainnya yang lebih berbahaya.
Penyebab Haid Tidak Teratur
- Stres
Stres dapat muncul dari berbagai penyebab. Stres membuat kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat. Hal tersebut akan memengaruhi produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi. Alhasil, proses pelepasan sel telur menjadi tidak normal yang berujung pada terganggunya siklus menstruasi.
- PCOS
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan reproduksi yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Wanita yang memiliki PCOS ini memiliki kadar hormon seks yang tidak seimbang, kelebihan androgen atau hormone seks pria, dan memiliki kista kecil di ovariumnya.
- Penggunaan Alat Kontrasepsi
Baik pil maupun alat spiral keduanya dapat berpengaruh pada siklus menstruasi. Sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan pil, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter atau pikirkan matang-matang. Beberapa wanita yang menggunakan KB memiliki efek samping yang dapat mengganggu kestabilan hormon reproduksi dalam tubuh. Terhambatnya hormon juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
- Pre-menopause
Sebelum masuk menopause ternyata wanita melewati tahapan pre-menopause terlebih dahulu. Pre-menopause terjadi pada wanita yang berusia 40 tahun. Pre-menopause biasanya berlangsung selama 4-8 tahun. Selama itu juga kamu akan mengalami berbagai gejala yang terkait dengan menopause. Salah satunya kadar estrogen di dalam tubuh yang tidak menentu.
Kesimpulannya, untuk kalian para wanita pintar-pintarlah untuk menjaga kesehatan. Konsumsilah berbagai makanan sehat dan batasi jajajnan yang dapat merugikan tubuh. Saat haid tiba, banyak darah yang keluar, baik darah segar maupun gumpalan. Sebelum anemia datang, cegahlah dengan mengonsumsi berbagai buah-buahan di atas. Seimbangkan juga dengan olahraga ringan dan konsumsi air putih yang cukup.
(Zakiah)