Jahe Temulawak
Jahe Temulawak Bisa Tangkal Virus Corona?? Oke sebelumnya kita perlu tahu bahwasanya Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya tanaman herbal. Tanaman herbal tersebut diolah menjadi obat tradisional yang dipercaya ampuh mengobati berbagai macam penyakit tanpa memiliki efek samping. Selain menjadi obat, beberapa tanaman herbal juga sering digunakan sebagai bumbu dapur.
Beberapa tanaman herbal yang paling banyak digunakan oleh warga Indonesia adalah jahe dan temulawak. Bahkan kedua jenis tanaman herbal ini menjadi olahan tetap obat-obatan yang dijual oleh salah satu perusahaan besar di Indonesia.
Mengapa Jahe Terasa Pedas?
Jahe dikutip dari Wikipedia merupakan tanaman rimpang yang berbentuk jemari menggembung di ruas-ruas tengah. Jahe memiliki serat yang padat – terlihat saat bagiannya digeprek. Jahe memiliki rasa yang unik lho. Tanaman herbal yang satu ini memiliki rasa pedas khas yang disebabkan oleh Gingerol.
Namun, jahe akan sedikit kehilangan rasa pedas saat dimasak. Senyawa yang bermula Gingerol akan berubah menjadi Zingerone. Sedangkan jika jahe dikeringkan rasa pedas semakin tajam dan senyawa berubah menjadi Shogaol.
Tapi pedas yang dimaksud di sini bukan terasa seperti cabai yah. Jahe dipercaya memiliki rasa pedas yang memiliki efek mampu menghangatkan tubuh. Sensasi panas dan pedas dari tanaman herbal ini bahkan sering dimanfaatkan sebagai obat masuk angin atau mual. Hal ini sudah banyak dibuktikan oleh banyak warga Indonesia lho.
Salah satu olahan jahe yang simpel adalah dijadikan permen. Permen jahe mudah untuk dibawa ke mana saja apalagi saat bepergian jauh. Jadi untuk mengantisipasi rasa mual karena masuk angin kami bisa mengonsumsi permen jahe.
Khasiat Mengonsumsi Jahe
Selain mengobati rasa mual, jahe juga memiliki banyak khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh. Mulai dari pencernaan hingga peradangan sendi. Untuk mendapatkan khasiatnya kamu bisa kok memanfaatkan jahe dengan berbagai olahan. Kita simak dulu yuk manfaatnya!
- Mengatasi masalah pencernaan
Dari masa ke masa jahe merupakan salah satu bahan alternatif untuk memperlancar sistem pencernaan. Kandungan phenolic dalam jahe mampu mencegah terjadinya kontraksi pada perut dan menstimulasi air liur. Bagi kamu yang memiliki masalah pencernaan seperti dyspepsia pun dapat diatasi dengan jahe.
- Meredakan rasa nyeri
Fenol dan Gingerol bersifat antinyeri untuk berbagai jenis sakit. Beberapa rasa nyeri yang mampu diredakan oleh jahe adalah gejala iritasi lambung, nyeri otot saat berolahraga, dan keram perut saat menstruansi. Air jahe juga cepat bekerja pada pengidap migrain. Setelah mengonsumsi jahe memberi efek lebih baik dan lebih cepat daripada minum obat pereda.
- Mengendalikan kadar gula darah diabetes
Sebuah penelitian dari Iran mengemukakan, jahe bisa menurunkan gula darah dan kadar HbA1c dalam darah. Para pengidap diabetes terutama tipe 2 sangat disarankan untuk mengonsumsi air jahe. Setelah mengonsumsi jahe penurunan gula darah dapat berkurang drastis.
- Menghilangkan rasa mual
Jahe sangat populer sebagai obat hebal yang mampu menangkal masuk angin. Banyak dari mereka yang berlayar atau melakukan perjalanan jauh lebih memilih mengonsumsi air atau suplemen jahe. Mengonsumsi air jahe juga memberikan efek samping pasca pemulihan operasi, kemoterapi, dan morning sickness saat hamil.
- Melawan rematik dan osteoarthritis
Jahe memiliki kandungan gingerol, gingerdione, oleoresin, dan zingeron bekerja menurunkan zat alamat pemicu peradangan dalam tubuh. Rutin mengonsumsi air jahe dapat mencegah bahkan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh nyeri sendi osteoarthritis dan rematik.
4 Olahan Jahe yang Lezat Dikonsumsi
Umumnya, olahan jahe yang paling mudah untuk dikonsumsi dengan menjadiakannya minuman. Jahe yang digeprek lalu direndam bersamaan dengan air matang dan dipanaskan hingga mendidih. Biasanya jahe juga dikombinasikan dengan berbagai tanaman herbal lainnya untuk disantap dalam satu gelas.
Namun, seiring berjalannya waktu jahe banyak diolah menjadi lebih modern. Misalnya dari segi minuman, seperti jus jahe, sirup jahe, dan sebagainya. Buat kamu yang tidak menyukai olahan minumannya, ada beberapa makanan jahe yang bisa kamu konsumsi berikut ini.
- Manisan jahe
Untuk membuat manisan jahe biasanya juga menggunakan sirup jagung. Berikutnya jahe dilapisi gula agar terasa lebih manis. Manisan jahe dapat dikonsumsi langsungu atau hanya sekadar dijadikan topping.
- Permen jahe
Nah, kalau olahan yang satu ini sangat tidak familiar bukan? Bahkan permen jahe sudah banyak dijual bebas dengan merek-merek berbeda. Sama seperti manisan, permen ini merupakan salah satu jenis kembang gula yang terbuat dari jahe dan gula. Pada masyarakat di benua Eropa permen jahe mampu menyembuhkan perut kembung.
- Roti jahe
Roti jahe juga banyak disukai oleh banyak orang, terutama masyarakat Rusia. Di beberapa negara gingerbread diolah menyerupai boneka cokelat yang memiliki mata, mulut, dan hiasan baju dari krim yang dikeringkan. Camilan ini sering disantap saat musim dingin tiba. Biasanya disandingkan dengan teh hangat atau cokelat hangat. Gingerbread juga sangat laris saat menjelang natal. Olahan roti ini juga mampu membuat tubuh terasa lebih hangat lho.
Apa Bedanya Temulawak dan Kunyit?
Banyak dari kalian yang baru belajar memahami kebutuhan bumbu dapur belum tau perbedaan ini. Temulawak dan kunyit memiliki bentuk dan warna yang hampir sama. Warna kuning pada dagingnya hampir tidak bisa dibedakan antara kunyit dan temulawak.
- Rimpang dan warna
Temulawak dan kunyit sama-sama memiliki warna kulit kuning kotor atau cokelat kemerahan, namun berbeda dari segi ukuran. Temulawak memiliki bentuk lebih besar dan bulat, sedangkan kunyit lonjong dan ramping. Untuk warna daging, sama-sama kuning pekat atau jingga tua. Namun, kunyit lebih juara dalam pewarnaan. Kunyit lebih sering digunakan untuk pewarna makanan seperti nasi kuning dan kari atau opor.
- Batang dan daun
Temulawak dan kunyit memiliki batang semu. Namun, untuk batang temulawak bisa tumbuh hingga 2 meter. Sedangkan kunyit hanya sekitar 1 meter. Keduanya memiliki daun yang lebarnya mencapai 18cm. Untuk kunyit, daun dapat memanjang hingga 31-83cm dan daun temulawak berkisar 50-55cm.
Nah, sekarang sudah tau perbedaannya kan? Dibanding kunyit, saat ini temulawak juga banyak dicari sebagai obat herbal daya tahan tubuh. Beberapa khasiatnya dipercaya mampu mencegah berbagai macam penyakit, termasuk yang sedang hangat saat ini, yaitu virus corona. Apa saja khasiatnya?
Manfaat Temulawak untuk Tubuh
Selain diolah secara alami, saat ini temulawak juga dimanfaatkan sebagai bahan utama dari pembuatan obat herbal yang dijual dipasaran. Ada yang mengolahnya menjadi bubuk, cairan, atau beberapa obat padat seperti kapsul atau tablet. Lalu apa sebenernya manfaat temulawak?
- Menurunkan kolesterol
Mau kolesterolmu turun dengan cepat? Coba konsumsi temulawak selama 1 bulan berturut-turut. Temulawak berpotensi menjadi obat antikolesterol. Tanaman herbal ini mampu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.
- Mencegah kanker
Temulawak memiliki sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker pada usus besar. Untuk merasakan khasiatnya, kamu dapat merebus dan meminum air rebusan temulawak. Jika ingin disimpan lama, kamu bisa mengeringkannya lalu digiling dan disimpan dalam bentuk bubuk.
- Menyehatkan pencernaan
Kandungan antioksidan dalam temulawak dapat menangkal pengaruh radikal bebas yang merusak mukosa lambung. Temulawak yang sudah diolah menjadi jamu banyak dikonsumsi oleh penderita dengan masalah utama terkait pencernaan. Misalnya Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang ditandai edngan perut kembung berisi gas.
- Mempercepat penyembuhan infeksi jamur
Saat kamu menderita infeksi akibat jamur, temulawak dapat didampingkan dengan obat dokter. Temulawak memiliki sifat antijamur. Kandungan kukumin pada temulawak dapat memecah membrane sel pada jamur penyebab infeksi.
- Menyehatkan hati
Temulawak diklaim oleh beberapa peneliti sebagai penjaga hati akan tidak cepat rusak oleh pengaruh radikal bebas. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan stess oksidatif. Khasiat yang satu ini juga datang dari kandungan antioksidan, yaitu kurkumin.
Cara Mengolah Jamu Temulawak
Setelah munculnya virus corona, banyak warga Indonesia berlomba-lomba membentengi dirinya dengan mengonsumsi tanaman herbal, salah satunya temulawak. Temulawak dapat diolah menjadi minuman jamu yang sehat. Ini dia bahan-bahan yang perlu kamu persiapkan.
Bahan-bahan
- Secukupnya temulawak
- Kurang lebih 200ml air mineral
- Panci stainless steel (bukan alumunium)
Langkah-langkah
- Keringkan temulawak lalu geprek menjadi tipis.
- Siapkan 200ml air bersih dan 5-6 lembar temulawak yang sudah kering.
- Masukkan ke panci dan rebus hingga mendidih.
- Setelah mendidih, kecilkan api dan tunggu hingga air rebusan tersebut tersisa 100ml (1 gelas)
- Berikutnya matikan api dan pindahkan air ke dalam gelas.
Sudah tau kan beberapa manfaat, olahan, dan pembahasan menariknya? Di antara pengolahan tersebut kamu bisa membuat sendiri di rumah. Atau kalau ingin simpel kamu juga bisa kok membeli jahe atau temulawak yang sudah diolah. Misalnya beli jamu yang sudah jadi, permen jahe, dan sebagainya.
Selain dipercaya mampu menangkal gejala virus corona di indonesia, kedua tanaman herbal ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh lainnya. Yuk cegah dengan konsumsi tanaman herbal sekarang juga!
(Zakiah)