Harga Kue Dapur Coklat 2020 Terbaru
Harga kue dapur coklat bila di lihat dari ukurannya mungkin menurut anda cukup mahal. Namun apabila dilihat dari ukuran, kualitas kuenya dan rasanya tentunya harganya sebanding dengan kualitasnya, seperti yang orang bilang harga itu tidak bohong terhadap kualitas.
Memang menu cake yang ada di dapur coklat sangat bervariasi dan dengan harga yang sesuai ukurannya mulai dari harga yang terjangkau hingga harga sangat mahal. Namun bila bicara soal kualitas tentunya sudah tak diragukan lagi, dijamin berkualitas.
Untuk anda para pecinta coklat tentunya anda pasti menyukai segala sesuatu cake yang bernuansa koklat bukan ?. Nah mungkin referensi menu kue yang ada di dapur coklat bisa menjadi pilihan anda. Coklat memang dapat memberikan sasa yang rileks dan menenangkan perasaan tak heran bila coklat banyak di sukai orang. Untuk masyarakat yang tinggal di Jakarta tentunya memiliki tingkat stress yang tinggi. Mungkin coklat bisa menjadi salah satu obat untuk membuat anda jadi lebih rileks dan tenang.
Daftar Harga Kue Dapur Coklat
Menu yang dapur coklat tawarkan sangat bervariasi, begitu juga harganya. makin besar ukuran kue, harganya juga semakin mahal. Di Dapur Kue terdapat 4 macam ukuran kue. Mulai dari ukuran 10 x 20 cm hingga yang paling besar 30 x 40 cm. berikut ada daftar harga menu Dapur Cokelat sesuai dengan harga yang ada di toko.
- Choco Monkey Harga Rp.126.500,-
- Fruit Shortcake Harga Rp.126.500,-
- Mocca Cake Harga Rp.121.000,-
- Triple Decker Harga Rp.137.500,-
- Mango Cassata Harga Rp.137.500,-
- Pudding Cheese Cake Harga Rp.143.000,-
- Apple Forest Harga Rp.143.000,-
- Tiramissu Harga Rp.148.000,-
- Caramel Chocolate Harga Rp.165.000,-
- Red in Black Harga Rp.165.000,-
- Two Seasons Harga Rp.170.500,-
- Opera Harga Rp.170.500,-
- DC’s Choco 20x20cm Harga Rp.247.000,-
- Java Chocolate 20x20cm Harga Rp.247.500,-
- Chocofruz Harga Rp.181.500,-
- Rainbow Cake Harga Rp.187.000,-
- Chococheez Harga Rp.192.500,-
History Of Dapur Coklat
Dulu sebelum sukses memiliki berbagai cabang di kota-kota besar seperti sekarang ini. Dapur coklat dulunya Ermey memulai bisnis ini dengan cara menerima berbagai pesananan kue dan permen cokelat di rumahnya sendiri. Hal ini pun ia lakukan pada tahun 1994 ketika dirinya masih berstatus sebagai seorang mahasiswa.
Walaupun bisnis yang dimilikinya pada saat itu hanya terbatas pada bisnis dengan skala kecil bahkan skala rumahan saja. Namun dirinya aktif mempromosikan bisnisnya itu kepada para teman-teman serta kerabat dekat dirinya. Ternyata strategi pemasaran bisnis yang ia lakukan ini terbukti berhasil dengan adanya pesanan yang datang pada setiap harinya.
Ermey yang pada saat itu masih berstatus sebagai seorang karyawati hotel ini pun. Mulai terdorong untuk menjalani dan menggeluti bisnisnya ini dengan serius. Selain itu juga pada saat itu peluang bisnis cokelat ini masih sangat bagus dan memiliki prospek yang cukup cerah.
Setelah Ermey mengundurkan dari hotel tempat dirinya bekerja, ia mengajak dua rekan kerjanya untuk memulai bisnis cokelat ini. Bisnis yang ia mulai ini pun cukup menarik dan berbeda jika dibandingkan dengan toko cokelat lainnya.
Modal yang ia keluarkan untuk memulai membuka toko ini adalah sebesar 75 juta rupiah, dan nominal tersebut dikeluarkan oleh masing masing rekan dan dirinya, jadi bisa dibilang total dari modal yang ia dan rekannya keluarkan berjumlah 225 juta rupiah. Modal tersebut kemudian digunakan untuk menyewa sebuah toko di Jalan KH Ahmad Dahlan, Jakarta selatan, selain itu juga sisa modal tersebut ia gunakan untuk membeli beberapa peralatan masak untuk bisnis cokelatnya ini.
Setelah melewati beberapa proses, akhirnya mereka bertiga sepakat untuk membuat toko cokelat yang memiliki konsep dapur yang terasa seperti rumah sendiri atau bisa disebut homy. Ternyata dengan konsep yang dimiliki oleh toko ini, membuat para konsumen tertarik untuk masuk dan membeli produk cokelat yang mereka tawarkan. Mungkin hal ini tidak terlepas dari rasa nyaman yang diberikan oleh toko ini kepada para setiap pengunjung yang datang.
Bahkan sampai sekarang ini berkat desain interior yang digunakan oleh Dapur Cokelat dalam setiap outlet yang dimiliki, kini toko tersebut sudah berkembang dengan sangat pesat. Dengan sistem kemitraan yang dimilikinya ini bahkan cabang dari Dapur Cokelat bisa kita temui dan sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti di kota Jakarta dan kota Surabaya.
Desain Interior Outlet Dapur Cokelat
Desain interior yang digunakan di dalam toko Dapur Cokelat ini dibuat seperti dan memiliki suasana ruangan dapur yang dilengkapi dengan furniture kitchen set. Serta berbagai perabot rumah tangga yang tentu saja sering ditemui oleh para konsumen di rumahnya masing-masing. Dengan konsep unik yang dimilikinya dan ditawarkan kepada para penggemar makanan manis ini, Ermey mengusung nama “Dapur Cokelat”.
Konsep unik tersebut yang akhirnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan yang datang ke outlet Dapur Cokelat. Akhirnya membuat mereka ingin kembali datang untuk membeli cokelat. Karena merasa betah dan nyaman dengan konsep yang dimiliki oleh outlet ini.
Ada pesan untuk anda para pecinta makanan. Jangan meremehkan makanan yang bentuknya sederhana pada saat melihat pertama kali. Padahal sebenarnya makanan tersebut memiliki kualitas rasa yang bisa dibilang sangat lezat dan tidak dimiliki kue yang biasa anda jumpai. Terkadang kesederhanaan bisa mengalahkan sesuatu yang anda lihat mewah dan berkelas, jadi jangan remehkan sesuatu yang kelihatan sederhana.